Harus menjadi mati rasa, atau memang rasa telah mati?
Putuskan apa yang harus diputuskan
Panjangkan dan lebarkan langkah kaki
Hentakkah dengan kuat di bumi yang dipijak
Biar ketika kecewa dan putus asa datang masih ada dasar bumi yang bersimpati
Untuk menegarkan jiwa dan hati yang patah berkeping-keping dan ada angin membelai rasa
Berbela tuk tegarkan dan kuatkan hati menerima khianat dari sang cinta.
Lupakan sejenak kisah cinta
Walau cinta adalah keindahan, walau cinta adalah kesenangan walau cinta adalah perasaan yang menyatu walau cinta adalah lautan rasa tak berujung tapi cinta adalah kebisuan , cinta adalah patamorgana, cinta adalah penderitaan, cinta adalah kekecewaan, cinta adalah kedustaan, cinta adalah gumpalan rasa suka dan duka, cinta adalah dendamnya rasa memiliki dan membenci, karena cinta adalah keringanan bibir berucap rasa, karena cinta adalah emosi jiwa tak bertuan.Kadang cinta menghilangkan perbedaan, kadang cinta menawarkan penyatuan, kadang cinta menjanjikan surga, kadang cinta juga menjanjikan neraka.Lupakan segenap kisah cinta, berpalinglah kepada cinta yang lain.Dialah cinta sejati yang tak kan berpaling sedetikpun dari waktu dan bentuk apapun.Dia datang dengan kasih Dia memanggilpun dengan kasih.Jangan percaya pada cinta manusia karena ia adalah kebohongan dan kedustaan. Cinta manusia tidak akan pernah menjanjikan apa-apa, kecuali kekecewaan dan kehancuran.
Benarkah kalau sudah begini namanya putus asa?Dan jika datang cinta yang lain, rasa menjadi berubah berlari, dan menjauh dari cinta yang pernah menelantarkan rasa, menyiksa jiwa, meneteskan air mata.Bisakah ucapkan selamat jalan cinta, karena tak ada rasa yang tersisa untuk mencinta.
Cinta menjadi menjemukan, memuakkan, memuntahkan seluruh isi perut. Cinta begitu merayu-rayu ketika datang tetapi sangat menyesakkan saat harus pergi.
Haruskah rasa dimatikan dari cinta?cinta yang mengundang dilemma, cinta yang merobek ulu hati. Oh cinta pergilah jauh dari sisi, jangan kembali sebelum benar-benar tulus bersemayam di pusara hati sampai sang waktu mengakhiri semuanya.
Written by Tahya Aminah
Pangkalpinang, 270210
Bait – bait 2
KESUNYIAN YANG INDAH
Sendiri di tangah kesunyian
Bercengkrama dengan kepribadian
Diantara pijar bintang-bintang yang bertaburan menghiasi langit
Dan ruang waktu yang terlewati dengan mimpi
Sedangkan ruang hati tertata rapi
Menyiapkan sesuatu untuk esok hari
Menapaki hari-hari dengan harapan